Youtube Music: https://music.youtube.com/watch?v=_1eEnH2fwOo&si=oq9henANv6Kan3jT
Album: https://music.youtube.com/playlist?list=PLYuwK3JRCOhL6R6D12IsdDK5Jdg-ZueYG&si=EbxuAuB2wUzwob7R
Selengkapnya:
Lagu ini bebas digunakan, kecuali untuk TV, film, remix, dan konser.
Penggunaan online mengikuti kebijakan masing-masing platform.
Lirik Lagu:
[Verse 1]
Janji keadilan tinggal arsip
Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin
Katanya negara buat semua
Tapi akses cuma buat mereka yang punya kuasa
Harga naik, hidup makin sempit
Janji kerja? Nyatanya lowongan makin sedikit
Kesejahteraan cuma buat spanduk
Rakyat cuma jadi latar saat kalian tepuk-tepuk
[Hook]
Di mana janji yang kalian seru tiap orasi?
Kami tunggu, yang datang malah inflasi
Bangun negeri tapi jual ke asing
Kami cuma numpang hidup, di tanah sendiri asing
[Verse 2]
Globalisasi katanya demi maju
Tapi toko kecil tutup, minimarket masuk
Modernisasi katanya keren
Tapi budaya ditinggal, identitas diganti tren
Kalian bangga bawa investor
Tapi nelayan terdepak, petani pun tersungkur
Kalian kibarkan bendera merah putih
Tapi yang sisa malah bendera putih
[Hook]
Di mana janji yang kalian seru tiap orasi?
Kami tunggu, yang datang malah inflasi
Bangun negeri tapi jual ke asing
Kami cuma numpang hidup, di tanah sendiri asing
[Verse 3]
Kalian sebut diri wakil rakyat
Tapi suara kami tak pernah kalian dengar tepat
Gedung tinggi, mobil mewah
Sementara anak bangsa gantung ijazah
Kalian bilang kami harus bersyukur
Tapi hak kami dilucuti dengan aturan yang tak bikin makmur
Kalian bilang kami harus bersatu
Tapi kalian pecah belah demi rebut kursi satu-satu
[Hook]
Di mana janji yang kalian seru tiap orasi?
Kami tunggu, yang datang malah inflasi
Bangun negeri tapi jual ke asing
Kami cuma numpang hidup, di tanah sendiri asing
[Verse 4 – Penutup]
Kami bersuara, kalian tutup telinga
Kami bertanya, kalian sibuk pesta
Kami kelaparan, kalian bahas kuota
Kami mengeluh, kalian bilang drama
Kami bangga jadi anak bangsa
Tapi bangsa ini lupa siapa pemilik sesungguhnya
Kami hormat pada merah putih tiap pagi
Tapi kalian ludahi warnanya dengan janji yang basi
[Final Line – lirih dan pahit]
Merdeka...?
...atau cuma kata?
Setiap orasi yang dulu menggugah hati kini terasa hambar—karena rakyat sudah terlalu sering dikecewakan. Mereka yang duduk di kursi empuk sering lupa bahwa kekuasaan datang dari kepercayaan rakyat. Saat gedung-gedung tinggi terus menjulang, begitu banyak perut di bawah yang tetap kosong. Ketika proyek besar dikejar, suara-suara kecil diabaikan, dianggap tak penting. Padahal di situlah inti dari kemanusiaan: mendengar yang lemah, bukan hanya melayani yang kuat.
Rakyat bukan anti kemajuan. Tapi mereka tahu bedanya antara pembangunan dan penggusuran, antara investasi dan eksploitasi. Ketika budaya diganti tren impor, dan pasar lokal dikubur oleh kapital besar, rasa memiliki pun perlahan memudar. Indonesia bukan sekadar wilayah di peta—ia adalah rumah, warisan, dan jati diri. Jika semua dijual, lalu apa yang tersisa untuk anak cucu nanti?
Kami tak minta dimanja, hanya ingin didengar dan diperlakukan adil. Kami siap kerja keras, asal arah kebijakan tak selalu menghantam yang paling lemah. Jika kalian benar wakil rakyat, maka bicaralah untuk kami, bukan hanya untuk partai. Jangan ajak kami bersatu hanya saat pemilu, lalu lupa saat duduk di kursi tinggi. Karena kami pun bisa bersatu, bukan untuk memilih lagi — tapi untuk menagih janji yang kalian bawa atas nama bangsa dan kemerdekaan.
#lofidovey #lagu #lagupolitik #lagupopuler #lagupop #lagupopindonesia #laguviral #lagutiktok #soundtrack #soundcloud #merdeka #tujuhbelasan #tujuhbelasagustus #nasionalis #nasionalisme #bangsa #negara #Indonesia #indonesiamerdeka #indonesiamendunia #anime #animegirls #cute #imut #inspirasi #inspirasihidup #inspirasikehidupan #motivasi #motivasihidup #motivasihidup #janjimanismu #janjisuci #janjipolitik #musik