Hoax tidak ada dalam Islam
Islam sesungguhnya tidak mengenal hoax secara bahasa, tetapi islam memahami bahwa sebuah kabar / berita tidak selalu benar. Dalam Islam dikenal istilah fitnah, ghibah, dan buhtan. Sebuah kebohongan besar yang sangat merugikan dalam Islam disebut fitnah dan termasuk dalam dosa besar.
“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(Q. S. Al-Hujarat : 12)
“Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; ‘Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanya; ‘Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; ‘kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (kebohongan besar).”
(H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu selalu turun? Mereka turun ke tiap-tiap pendusta yang berdosa, yang mendengar sungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh syaitan-syaitan itu) sedangkan kebanyakan beritanya adalah dusta.”
(Q. S. Asy-Syuraa : 221-223)
“Fitnah itu besar (dahsyat) dari melakukan pembunuhan.”
(Q. S. Al-Baqarah : 217)
Ummat Islam sering lupa, fitnah dan ghibah itu tidak hanya ditujukan kepada tetangga, atau orang-orang di sekitar kita, tetapi juga terhadap pemerintah, partai politik, organisasi, atau kelompok masyarakat tertentu juga.
“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”
(Q. S. An Nur : 15)
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”
(Q. S. Al Hujurat : 6)
Dalam Islam yang berdosa tidak hanya mereka yang membuat fitnah, tapi juga mereka yang ikut menyebarkan fitnah. Maka mereka yang menyebar hoax dengan membagikannya di media sosial sama dengan mereka yang menyebarkan fitnah.
HOAX = FITNAH